Penyampaian Pidato

TIGA  LANGKAH PENTING UNTUK SUKSES DALAM BERPIDATO
Seni  penyampaian suara merupakan hal yang sangat penting bagi para penyanyi dan actor yang menggunakan suara mereka untuk menafsirkan gagasan-gagasan orang lain karena mereka tak mendapat dukungan kekuatan alami gagasan mereka sendiridan oleh karena itu harus mempelajari reproduksi suara, elocution, dan penggunaan gerak tubuh yang benar untuk memastikan suatu hasil yang maksimal. Cakupan pencapaian mereka terbatas pada penafsiran individual, yang sebenarnya merupakan sebuah peran sekunder, dan oleh karena itu penyampaian suara sampai begitu dibesar-besarkan nilai  kepentingannya sehingga si penafsir sering dianggap lebih besar dari jenius yang sebenarnya menciptakan kata-katayang ditafsirkan itu.
Koordinasi otak dan suara merupakan hasil pelatihan pikiran, penggunaan suara Anda secara benar mungkin telah anda kuasai untuk tujuan-tujuan normal, sikap yang bagus dan ketiadaan mannerism akan timbul dengan meningkatnya penguasaan dan pengalaman, dan kosakata yang cukup merupakan permasalah pendidikan.
Mannerisme merupakan hal yang menjengkelkan dan memengaruhi konsentrasi mental si pembicara dan audiensnya, oleh karena itu mereka dibahas dalam bab ini. Karena semua pembicara pastilah puas mengetahui bahwa mereka memiliki empat hal mendasar untuk bisa menyampaikan pidato dengan baik, maka marilah kita memeriksanya sekali lagi.

1.       Koordinasi Otak dan Suara

Jika arah pikiran merupakan sumber dari suara-suara yang ekspresif dan nada-nada suara yang hidup, maka nyata sudah bahwa kurangnya kendali pikiran akan menyebabkan suara-suara yang datar. Suara anda akan datar jika pikiran kreatif anda tidak memiliki ketertarikan, dan oleh karena itu sedang dalam keadaan pasif, jika ada suatu ganjalan yang menghalangi arah pikiran dalam mengendalikan suara.
Suara yang datar merupakan hasil ketiadaan kendali langsung oleh perasaan dan sering diketemukan dalam pidato hafalan, dibaca atau pidato yang bukan hasil karya sendiri. Sehingga ini semua harus dihindari saat ingin melepaskan kekuatan secara alami Anda. Kesalahan nada yang muncul  dari kurangnya koordinasi antara otak dan suara adalah suara lamban dan tersendat-sendat. Jika pikiran kreatif sama sekali dipisahkan dari suara, dan nalar telah di by-pass,suara bisa digunakan oleh pikiran mekanik dengan hasil-hasil yang mengejutkan, seperti spoonerisms. Suatu ketika spooner ditanya tentang tas macam apa yang dibutuhkannya untuk sebuah perjalanan, dan jawabnya “Two bugs and a rag”, alih-alih 2 bags and a rag”. Sepertinya pikiran spooner sedang memikirkan masalah berat dan pikiran mekanismenya sedang berkuasa.
                                                          

2.       Penggunaan Suara Secara Tepat

Semua orang harus diberi pengetahuan tentang keajaiban suara manusia, kegunaannya dan kekuatannya, dan berbagai fungsi dari paru-paru , tenggorokan, rahang,lidah dan gigi. Jika mereka ingin mencapai kesuksesan sehingga pembicara, atau dalam lingkungan karier apapun, disarankan untuk mengambil kursus dengan  guru reproduksi suara yang berkualitas, dan mereka akan belajar cara bernapas, untuk memodelkan kata-kata dan untuk memproyeksikannya. Dan hal ini mmemerlukan latihan dan kesabaran.
Seorang pembicara harus ingat bahwa suara mengikuti mata, oleh karena itu tatapkan mata Anda suatu titik kira-kira 18-24 inchi diatas kepala audiens yang berada dideretan belakang untuk mendapatkan proyeksi suara awal Anda.

Sebuah awalan yang terkendali dan bermartabat akan menimbulkan kepercayaan diri awal, oleh karena itu putuskan suatu posisi yang gampang dan terproseslah secara alami seperti seorang pegiolf memperlakukan bolanya atau seorang pianis menyiapkan pianonya.

Suara yang tanpa jeda yang member suatu perasaan tak nyaman bagi sang pembaca, melemahkan kepercayaan diri terhadap audiens, bisa diperiksa secara mudah. Suara yang tipis dan lemah merupakan hasil dari pengencangan pita suara dibelakang tenggorokan, dan suara-suara yang vocal yang bulat dan penuh seperti A- Oh – Ah sudah semestinya dilatih.

Artikulasi yang buruk merupakan kesalahan yang sering terjadi dengan pembicara-pembicara yang malas menggunakan  bibir, lidah atau gigi mereka secara benar;  sering lupa membuka bibir, gigi mereka sehingga kata-kata tidak terucap sempurna. Lidah seringkali menghalangi suara yang dating dari tenggorokan yang terbuka, atau lagi-lagi seorang pembicara mungkin gagal untuk memproyeksikan suaranya secara layak hingga bisa terdengar sampai audiens paling belakang.

Suara yang tidak bisa didengarkan (inaudibility) sering terjadi karena pemotongan kata-kata, seperti halnya penghilangan huruf “g” di ujung kata atau menggandengkan kata-kata. Periksalah awalan dan akhiran,  karena awalan dan pengakhiran yang jelas member efek penekanan yang kuat.
Ujilah artikulasi Anda dengan meminta seseorang teman untuk berdiri beberapa meter dari tempat anda berdiri dan katakana :



A nice man
An ise man
A Diseased man
A deceased man
Are they wise mice ?
Are they nice mice ?

Jika perbedaan artinya tidak cukup jelas pada kali pertama pengucapan, ucapan kata-kata tersebut secara jelas, dan analisilah perbedaan gerakan lidah dan bibir sehingga bisa memberi kesan pikrann Anda agar selalu peduli dalam satu kata dengan lainnya.

Berkespersimenlah dengan suara Anda, pelajarilah kekuata dan bagaimana mengendalikannya. Saat anda telah puas bahwa mekanisme untuk memproduksi suara yang memuaskantelah bekerja dengan lancar,lupakanlah dan bergantunglah pada pikiran kreatif Anda untuk menggunakan suara ini mencapai manfaat yang maksimal. Perbaiki kesalahan-kesalahan dangkal saat anda telah menemukannya, tetapi mintalah bantuan ahli saat Anda merasa ragu dan jika memang ada problem yang mendalam.

3.       Sikap Dan Mannerisme
Cara yang benar untuk berdiri haruslah muncul dari cara bernapas secara benar, tetapi kesehatan, fisik memengaruhi sikap alamiah Anda, dan merokok berlebih, makan atau minum berlebihan,kelelahan, bersandar pada punggung kursi , atau ujung-ujung, melemahkan konsentrasi mental, dengan konsekuensi memburuknya kualitas suara Anda.

Mannerisme  apapun adalah buruk , karena pikiran Anda harus melakukan tugas ganda mengendalikan gerakan fisik dan juga harus berkonsentrasi pada gagasan-gagasan dan akan mudah  menjadi budak dari beberapa kebiasaan menjengkelkan, seperti mondar-mandir di panggung pidato, bermain-main pensil atau berdiri satu kaki. Setiap mannerism yang menghindarkan tangan Anda dari gerakan alaminya akan mempengaruhi suara Anda, karena pikiran Anda terkadang akan terganggu dalam proses pengarannya dalam mereproduksi suara, oleh suatu rasa frustasi karena gerakan tangan yang dimaksudkan tidak muncul.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh DataBase Hotel

BIPOLAR AMI

Analisis Data Kuantitatif