Analisis Data Kuantitatif
BAB II
pembahasan
2.1 Pendahuluan
Secara garis besar data penelitian dapat digolongkan menjadi dua
macam yaitu data kualitatif dan data kuantitatif (data statistic). Dengan
demikian menganalisis data penelitian dapat dilakukan dengan dua teknik (pendekatan)
yaitu analisis kualitatif dan analisis statistic.
Analisis data kualitatif maupun analisis data
kuantitatif (statistic) memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Para
ahli yang terlibat dalam penelitian pada umumnya sependapat bahwa kedua-dua
pendekatan analisis mampu menghasilkan kesimpulan yang dapat dipertanggung
jawabkan keilmiahannya. Pilihan pendekatan analisis data penelitian harus
sesuai dengan masalah penelitian, keadaan data yang menuntut digunakan salah
satu pendekatan analisis data atau menggabungkan kedua-duanya pendekatan
(mexing method) tersebut. Analisis data kualitatif tidak lebih rendah taraf
ilmiahnya dibandingkan analisis data kuantitatif (statistic). Ini perlu
dipertegaskan mengingat sering kali ada anggapan (asumsi) kalau tidak
dianalisis dengan statistic hasil penelitian agak kurang nilai keilmiahannya.
Analisis data kualitatif pada dasarnya menggunakan dasar berfikir deduktif.
Pada bab ini penulis membicarakan analisis kuantitatif.
2.1.1
Pengertian Analisis Data
Kata analysis
berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“. Ana
artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Secara
difinitif ialah: ”Analysis is a process of resolving data into its constituent
components to reveal its characteristic elements and structure” Ian Dey (1995:
30). Agar data bisa dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi
bagian-bagian kecil (menurut element atau struktur), kemudian menggabungkannya
bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses
paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa
dalam analisa inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi
hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya
kreatifitas dan kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang
memuaskan. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang
telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak
bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh
karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai
yang terkandung dalam data itu (M. Kasiram, 2006: 274).
Analisis data
disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data adalah rangkaian
kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verivikasi
data agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah. Kegiatan
dalam analisis data adalah : mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis,
langkah terakhir tidak dilakukan. Tujuan analisa menurut Sofian Effendi dalam
bukunya Metode Penelitian Survai (1987 : 231) adalah menyederhanakan data dalam
bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam penelitian
strukturalistik, data yang berupa kualitatif (kata-kata) dikuantifikasikan
terlebih dahulu kemudian dianalisis secara statistikan bertujuan untuk
menjelaskan fenomena, menguji hipotesis kerja dan mengangkat sebagai temuan
berupa verifikasi terhadap teori lama dan teori baru. Sedangkan dalam
penelitian naturalistik data bisa berupa kata-kata maupun angka. Data yang
bersifat kuantitatif (angka) tidak perlu dikualitatifkan terlebih dahulu dan
tidak menguji hipotesis/teori, melainkan untuk mendukung pemahaman yang
dilakukan oleh data kualitatif dan menghasilkan teori baru.
2.2 Analisis Data Kuantitatif
Dalam penelitian
kuantitatif, proses pelaksanaan secara linear, mulai dari latar belakang
masalah, merumuskan masalah, kemudian merumuskan hipotesis, penyusunan
instrument penelitian, menetukan populasi dan subjek penelitian, melaksanakan
pengumpulan data dan analisis data, terakhir pelaporan hasil penelitan.
Untuk melakukan
analisis kuantitatif, peneliti harus mampu memahami bentuk statistic yang
digunakan dalam penelitian sebelum memulai analisis data statistic merupakan
alat bantu yang digunakan peneliti untuk mendeskripsikan, menjelaskan dan
memahami hubungan antara variable-variabel yang diteliti. Teknik analisis data
dalam penelitian kuantitatif menggunakan analisis statistic. Analisis statistic
adalah cara untuk mengolah informasi data (kuantitatif) yang berhubungan dengan
angka-angka , bagaimana mencari, mengumpul, mengolah data, sehingga sampai
menyajikan data dalam bentuk sederhana dan mudah untuk dibaca atau data yang
diperoleh dapat dimaknai (diinterpretasikan). Terdapat dua statstik yang dapat
digunakan dalam proses analisis data kuantitatif, yaitu: Analisis Statistik
Deskriptif (Descrptive Statistics) dan analisis statistic Inferensi
(Inferential Statistics).
Sebelum peneliti
menggunakan statistic untuk menganalisis data penelitian, peneliti harus
memahami ciri-ciri variabel-variabel yang diteliti. Untuk bisa mengukur
variabel-varibel yang diteliti , peneliti harus memahami skala apa yang sesuai
diguanakan untuk setiap variabel-variabel tersebut. Skala pengukuran yang
umumnya dikenal dalam penelitian kuantitatif, yaitu (Skala nominal, skala
ordinal, skala interval dan skala rasio) .
Adapun skala
pengukuran yang di atas ini dapat digunakan di berbagai penelitian dalam bidang
sains social dan pendidikan. Para ahli psikologi lebih menekankan kepada
penggunaan instrument untuk mengukur perilaku manusia atau sering disebut
sebagai skala sikap. Skala sikap yang digunakan dalam penelitian social dan
pendidikan adalah sebagai berikut: (Skala Likert, Skala Guttman, Skala Ranting,
dll).
2.2.1
Analisis
Statistik Deskriptif (Descriptive Statistics)
Statistic deskriptif adalah statistic yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaiamana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa
diambil smapelnya) jelas akan menggunakan statistic deskriptif dalam
analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya
dapat menggunakan statistic despkriptif maupun inferensial.
Statistic deskriptif dapat digunakan bila peneliti
hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan
yang berlaku untuk populasi dimana sampel dambil. Mengenai data dengan
statistik deskriptif peneliti perlu memperhatikan terlebih dahulu jenis
datanya. Jika peneliti mempunyai data diskrit, penyajian data yang dapat
dilakukan adalah mencari frekuensi mutlak, frekuensi relatif (mencari
persentase), serta mencari ukuran tendensi sentralnya yaitu: mode, median dan
mean (lebih lanjut lihat Arikunto, 1993: 363).
Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan
mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur
kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya
dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah
ditangkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan
gejala tersebut.
Fungsi statistik deskriptif antara lain
mengklasifikasikan suatu data variabel berdasarkan kelompoknya masing-masing
dari semula belum teratur dan mudah diinterpretasikan maksudnya oleh orang yang
membutuhkan informasi tentang keadaan variabel tersebut. Selain itu statistik
deskriptif juga berfungsi menyajikan informasi sedemikian rupa, sehingga data
yang dihasilkan dari penelitian dapat dimanfaatkan oleh orang lain yang
membutuhkan.
Analisi
statistic deskriptif dapat dibedakan menjadi :
1. Analisis
potret data
Potret data
adalah perhitungan frekuensi suatu nilai dalam suatu variabel. Nilai dapat
disajikan sebagai jumlah absolute atau presentase dari keseluruhan.
2. Analisis kecenderungan sentral data
·
Nilai rata-rata atau mean biasa diberi
symbol X, merupakan nilai rata-rata secraa aritmatika dari semua nilai dari
variabel yang diukur.
·
Median adalah nilai tengah dari
sekumpulan nilai suatu variabel yang telah diurutkan dari nilai terkecil kepada
nilai yang tetinggi.
·
Modus (modu) adalah nilai yang paling
sering muncul pada suatu distribusi nilai variabel.
3. Analisis variasi nilai
Analisis ini
dilakukan untuk melihat sebaran nilai dalam distribusi keseluruhan nilai suatu
variabel dari nilai tengahnya. Analisis ini untuk melihat seberapa besar
nilai-nilai suatu variabel berbeda dari
nilainya. Pengukuran variasi nilai biasanya dilakukan dengan melihat
kisaran data (range) atau simpangan baku (standar devinatioan).
Analisis
Deskriptif, digunakan untuk membantu peneliti mendeskripsikan ciri-ciri
variable-variabel yang diteliti atau merangkum hasil pengamatan penelitian yang
telah dilakukan tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (generalisasi
dari hasil penelitian) dari data yang diperoleh dari populasi atau sampel
kajian; Statistik deskriptif berkaitan dengan kegiatan pencatatan, penyusunan,
penyajian dan peringkasan dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data-data
yang hasil-hasil pengamatan terhadap kejadian-kejadian atau fenomena-fenomena
secara kuantitatif, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
(1) Memahami
dan menjelaskan variabel-variabel yang diteliti, sebagaimana definisi secara
konseptual tentang ciri-ciri variable tersebut. Maka setiap variable diukur
dengan alat ukur yang ditentukan oleh peneliti yang sesuai dengan penelitian,
(2) Menyusun
data dengan nilai terendah hingga nilai tertinggi dan mengira frekuensi yang
didapat,
(3) Menggunakan
teknik statistic deskriptif dengan menggunakan (ukuran kecenderungan memusat
(Measures of Central Tendency), ukuran keberagaman (Measure of Variabiliy),
yang sesuai dengan skala pengukuran.
Adapun cara yang digunakan untuk menjelaskan,
menyajikan dan mendeskripsikan data-data tentang ciri-ciri variable penelitian,
seperti pengukuran pemusatan dan penyebaran data, adapun penjelasan sebagai
berikut:
a) Pengukuran
Kecenderungan Pemusatan (Measure of Central Tendency)
Pengukuran memusat
dilakukan dengan menggunakan satu nilai yang dapat mewakili atau representatif
dari data penelitian yang ada. Ada tiga nilai (indeks) yang dapat mengukur
kecenderungan memusat, yaitu (Mean, Median, Modus)
·
Mean, meupakan nilai rata-rata yang bisa
mewakili sekumpualn data yang representative. Contoh: Seorang dosen memberikan
nilai ujian semester 6 orang mahasiswa, dengan nilai sebagai berikut: 60, 70,
75, 75, 85, 90. Maka nilai mean (rata-rata) adalah 60+70+75+75+85+90/6= (75,8).
·
Median, merupakan nilai tengah dalam
sesuatu ukuran, atau nilai antara. Contoh: Nilai 18 dan 19, jadi mediannya
adalah 18,5, jadi nilainya adalah terletak di tengah skor yang ada.
·
Modus, merupakan nilai yang frekuensi
paling banyak dalam indeks yang dapat mewakili seluruh jumlah ukuran. Dlam
penelitian biasanya digunakan untuk menyatakan ciri-ciri demografi subjek
penelitian yang mempunyai beberapa kategori sperti jenis kelamin (laki-laki,
perempuan) umur (30-35 tahun, 36-45 tahun, 36-60 tahun), pendidikan (SMA, S1,
S2).
b) Analisis
Deskriptif Menggunakan Program SPSS
Program SPSS dapat
digunakan dalam menganalisis data deskriptif, yaiu menentukan frekuensi,
persen, mean, mod, median, standar deviasi, varians. Adapun cara penggunaannya
akan dijelaskan pada cara penyajian data statistic deskriptif dalam Program
SPSS sebagai berikut:
Contoh penelitian
tentang Kecerdasan Emosi , Kepuasan Kerja dan Komitmen Pekerjaan Dosen di
Perguruan Tinggi X.
2.2.2
Analisis
Inferensial
Analisis inferensial, digunakan peneliti untuk
menetapkan sejauh manakah ia dapat menyimpulkan (mengeneralisasi) hasil
penelitian dari data yang diperoleh dalam kelompok subyek yang terbatas
(sampel) bagi populasi penelitian. Penelitian seperti ini biasanya dilakukan
karena populasi penelitan terlalu besar dan peneliti terbatas untuk meneliti
semua subjek dalam populasi. Penelit membuat hipotesis penelitian, sebelumnya
peneliti harus memahami ujian statistic apa yang sesuai digunakan. Ujian
statistic diguanakan menjawab hipotesis nol.
Analisis inferensial digunakan untuk
menentukan apakah hipotesis nol diterima atau ditolak. Adapun statistic
inferensi yang biasa digunakan, yaitu (uji Chi Kuadrat, uji-t, Uji ANOVA, Uji
Korelasi, dan Uji Regresi).
Uji Chi Kuadrat X2 ,
Uji-t dan Uji ANOVA, merupakan tiga
bentuk uji statistic yang digunakan untuk melihat perbedaan, untuk penjelasan
yaitu: Analisis Chi Kuadrat merupakan statistic non parametric yang hanya
sesuai untuk skala pengumpulan data dengan bentuk nominal dan ordinal saja.
Sedangkan Analisis Uji-t dan Analisis ANOVA merupakan statistic parametrik yang berbeda dalam pengumpulan data dengan
syarat taburan data harus normal atau data peneliti harus bersifat normal.
Apabila data tidak normal, maka statistic Chi Kuadrat atau analysis
nonparametric dapat digunakan. Statistic Chi Kuadrat atau nonparametric
merupakan analisis statistic yang banyak digunakan dalam penelitian sains
social, karena memiliki syarat yang lebih longgar dibandingkan analisis
parametric.
Pemakaian analisis
inferensial bertujuan untuk menghasilkan suatu temuan yang dapat
digeneralisasikan secara lebih luas ke
dalam wilayah populasi. Di sini seorang peneliti akan selalu berhadapan dengan
hipotesis nihil (Ho) sebagai dasar penelitiannya untuk diuji secara empirik
dengan statistik inferensial. Jenis statistik inferensial cukup banyak
ragamnya,Peneliti diberikan peluang sebebas-bebasnya untuk memilih teknik mana
yang paling sesuai (bukan yang paling disukai) dengan sifat/jenis data yang
dikumpulkan. Secara garis besar jenis analisis ini dibagi menjadi dua bagian.
Pertama untuk jenis penelitian korelasional dan kedua untuk komparasi dan/atau
eksperimen. teknik analisis dengan statistic inferensial adalah teknik
pengolahan data yang memungkinkan peneliti untuk menerik kesimpulan,
berdasarkan hasil penelitiannya pada sejumlah sampel, terhadap suatu populasi
yang lebih besar. Kesimpulan yang diharapkan dapat dibuat biasanya dinayatakan
dalam suatu hipotesis. Oleh karena itu, analisis statistik inferensial juga bisa disebut analisis uji
hipotesis. Inferensi yang sering dibuat oleh peneliti pendidikan dan ilmu
social pada umunya berhubungan dengan upaya untuk melihat perbedaan (beda nilai
tengah) dan korelasi, baik anatara dua variabel independent maupun anatara
beberapa variabel sekaligus. Selisih nilai tengah ataupun nilai koefisien (correlation coeficient) yang dihasilkan
kemudian diuji secara statistic.
Statistic
inferensial, sering juga disebut statistic induktif atau statistic
probabilitas, adalah teknik statistic yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan utuk populasi. Statistic ini akan cocok
digunakan bila sampel diambil dari popualsi yang jelas, dan teknik pengambilan
sampel dari populasi itu dilakukan secara random. Statistik inferensial
fungsinya lebih luas lagi, sebab dilihat dari analisisnya, hasil yang diperoleh
tidak sekedar menggambarkan keadaan atau fenomena yang dijadikan obyek
penelitian, melainkan dapat pula digeneralisasikan secara lebih luas kedalam
wilayah populasi. Karena itu, penggunaan statistik inferensial menuntut
persyaratan yang ketat dalam masalah sampling, sebab dari persyaratan yang
ketat itulah bisa diperoleh sampel yang representatif; sampel yang memiliki
ciri-ciri sebagaimana dimiliki populasinya. Dengan sampel yang representatif
maka hasil analisis inferensial dapat digeneralisasikan ke dalam wilayah
populasi.
Statistic
inferensial meliputi statistic parametris dan non parametris. Statistic
parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistic, atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel. Parameter populasi itu meliputi :
rata-rata dengan notasi µ (mu), simpangan baku σ (sigma) dan varians σ2. Dalam
statistic pengujian parameter melalui statistic (data sampel) tersebut dinamakan
uji hipotesis statistic. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistic
adalah penelitian yang menggunakan sampel. Sebagai contoh nilai suatu pelajaran
1000mahasiswa rata-ratanya 7,5. Selanjutnya missal dari 1000 orang itu diambil
sampel 50 orang, dan nilai rata-rata
dari sampel 50 mahasiswa itu 7,5. Hal ini berarti tidak ada perbedaan antara
parameter (data popualasi) dan statistic (data sampel). Hanya dalam
kenyataannya nilai parameter jarang diketahui. Statistic non parameter tidak
menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi.
Penggunaan
statistic parametris dan non parameter tergantung pada asumsi dan jenis data
yang akan dianalisis. Statistik parametris memerlukan terpenuhinya banyak
asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi
normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu tes mengharuskan data dua
kelompok atau lebih yang diuji harus homogen, dalam regresi harus terpenuhi
asumsi linieritas.statistik non parametris tidak menuntuk terpenuhinya banyak
asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal.
Oleh karena itu statistic non parametris mempunyai kekuatan yang lebih dari
statistic non parametris, bila asumsi yang melandasi dapat terpenuhi.
Dalam dunia
statistik dikenal setidaknya terdapat empat jenis data hasil pengukuran, yaitu
data Nominal, Ordinal, Interval dan Rasio. Masing-masing data hasil
pengukuran ini memiliki karakteristik
tersendiri yang berbeda antara satu dengan lainnya Penggunaan kedua statistic
tersebut juga tergantung pada jenis data yang dianalisis. Statistic parametris
kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan
statistic non parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal,
ordinal. Jadi untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang
menggunakan statistic, ada dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu, macam
data dan bentuk hipotesi yang diajukan.
Dalam statistik parametris menggunakan analisis data
yang berupa ;
Ø Data
Interval
Data interval tergolong
data kontinum yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi lagi dibandingkan
dengan data ordinal karena mempunyai tingkatan yang lebih banyak lagi. Data
interval menunjukkan adanya jarak antara data yang satu dengan yang lainnya.
Contoh data
interval misalnya hasil ujian, hasil pengukuran berat badan, hasil pengukuran
tinggi badan, dan lainnya. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa data interval
tidak dikenal adanya nilai 0 (nol) mutlak. Dalam hasil pengukuran (tes)
misalnya mahasiswa mendapat nilai 0. Angka nol ini tidak dapat diartikan bahwa
mahasiswa tersebut benar-benar tidak bisa apa-apa. Meskipun ia memperoleh nilai
nol ia memiliki suatu pengetahuan atau kemampuan dalam matakuliah yang
bersangkutan. Nilai nol yang diberikan oleh dosen sebetulnya hanya merupakan
atribut belaka hanya saja pada saat ujian, pertanyaan yang diujikan tidak pas
seperti yang dipersiapkannya. Atau jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan
yang dikehendaki soal.
Ø Data
Rasio
Data rasio
merupakan data yang tergolong ke dalam data kontinum juga tetapi yang mempunyai
ciri atau sifat tertentu. Data ini memiliki sifat interval atau jarak yang sama
seperti halnya dalam skala interval. Namun demikian, skala rasio masih memiliki
ciri lain. Pertama harga rasio memiliki harga nol mutlak, artinya titik nol benar-benar menunjukkan
tidak adanya suatu ciri atau sifat. Misalnya titik nol pada skala sentimeter
menunjukkan tidakadanya panjang atau tinggi sesuatu. Kedua angka skala rasio
memiliki kualitas bilangan riel yang berlaku perhitungan matematis.
Contohnya :
berat badan Rudi 70 kg, sedangkan
Saifullah 35 kg. Keadaan ini dapat dirasiokan bahwa berat badan Rudi dua kali
berat badan Saifullah. Atau berat badan Saifullah separuh dari berat badan
Rudi. Berbeda dengan data interval misalnya Rudi ujian dapat 70 sementara Saifullah memperoleh
30. Hal ini tidak dapat diartikan bahwa
kepandaian Rudi dua kali lipat
kepandaian Saifullah.
Data rasio dalam
ilmu-ilmu sosial jarang dipergunakan, bahkan hampir tidak pernah dipergunakan.
Lapangan penggunaan data berskala rasio ini lebih banyak berada dalam bidang
ilmu-ilmu eksakta terutama fisika.
Sedangkan dalam statistik non parametris analisi
data dibagi menjadi:
Ø Data
Nominal
Data ini juga
sering disebut data diskrit, kategorik, atau dikhotomi. Disebut diskrit karena
ini data ini memiliki sifat terpisah antara satu sama lainnya, baik pemisahan
itu terdiri dari dua bagian atau lebih; dan di dalam pemisahan itu tidak
terdapat hubungan sama sekali. Masing-masing kategori memiliki sifat tersendiri
yang tidak ada hubungannya dengan kategori lainnya. Sebagai misal data hasil
penelitian dikategorikan kedalam kelompok “ya” dan “tidak” saja.
Contohnya :
1. laki-laki/wanita
(laki-laki adalah ya laki-laki; dan wanita adalah “tidak laki-laki”), kawin
/tidak kawin; janda/duda, dan lainnya.
2. Jenis
pekerjaan dapat digolongkan secara terpisah menjadi pegawai negri, pedagang,
dokter, petani, buruh dsb.
3. Nomor
punggung pemain sepak bola, nomor rumah, nomor plat mobil dan lainnya.
Nomor-nomor tersebut semata-semata hanya menunjukkan simbol, tanda, atau
stribut saja.
4. Suku,
golongan drah, jenis penyakit, bentuk atau konstitusi tubuh.
Ø Data
Ordinal
Data ordinal
adalah data yang menunjuk pada tingkatan atau penjenjangan pada sesuatu
keadaan. Berbeda dengan data nominal
yang menunjukkan adanya perbedaan secara kategorik, data ordinal juga memiliki
sifat adanya perbedaan di antara obyek yang dijenjangkan. Namun dalam perbedaan
tersebut terdapat suatu kedudukan yang dinyatakan sebagai suatu urutan bahwa
yang satu lebih besar atau lebih tinggi daripada yang lainnya.Kriteria urutan
dari yang paling tinggi ke yang yang paling rendah dinyatakan dalam bentuk
posisi relatif atau kedudukan suatu kelompok.
Contoh
dari data ini misalnya:
1. prestasi
belajar siswa diklasifikasikan menjadi kelompok “baik”, “cukup”, dan “kurang”,
atau ukuran tinggi seseorang dengan
“tinggi”, “sedang”, dan “pendek”.
2. Hasil
ujian mahasiswa peserta kuliah Statistik Pendidikan Budiman memperoleh skor 90,
Rahmat 85, Musyafak 75, dan Mahsunah 65. Berdasarkan skor-skor tersebut
dibuatlah suatu jenjang (rangking),
sehingga terjadilah urutan jenjang ke 1 (90), ke 2 (85), ke 3 (75), dan ke 4
(65).Data ordinal memiliki harga mutlak (dapat diperbandingkan) dan selisih
perbedaan antara urut-urutan yang berdekatan bisa tidak sama.
2.3 Jenis-jenis Analisis Data
Kuantitatif
a. Analisis Univariat
Jenis analisis ini
digunakan untuk penelitian satu variabel. Analisis ini dilakukan terhadap
penelitian deskriptif, dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penghitungan
statistik tersebut nantinya merupakan dasar dari penghitungan selanjutnya.
b. Analisis
Bivariat
Jenis analisis ini
digunakan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut
merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh (bebas) dan variabel
terpengaruh (tidak bebas).
c. Analisis
Multivariat
Sama dengan
analisis bivariat, tetapi pada mutivariat yang dianalisis variabelnya lebih
dari dua. Tetap mempunyai dua variabel pokok (bebas dan tidak bebas), variabel
bebasnya memliki sub-sub variable.
2.4 Tujuan Analisis Data
Kuantitatif
Analisis data
dimaksudkan untuk memahami apa yang terdapat di balik semua data tersebut,
mengelompokannya, meringkasnya menjadi suatu yang kompak dan mudah dimengerti,
serta menemukan pola umum yang timbul dari data tersebut.
Dalam analisis
data kuantitatif, apa yang dimaksud dengan mudah dimengerti dan pola umum itu
terwakili dalam bentuk simbol-simbol statistik, yang dikenal dengan istilah
notasi, variasi, dan koefisien. Seperti rata-rata ( u = miu), jumlah (E =
sigma), taraf signifikansi (a = alpha), koefisien korelasi (p = rho), dan
sebagainya.
Bab
iii
Penutup
Analisis data merupakan
salah satu langkah dalam kegiatan penelitian yang tidak boleh diabaikan.
Kejelian dan ketelitian dalam melihat permasalahan dan jenis data yang
diperoleh, sangat diperlukan untuk dapat menentukan jenis analisis yang paling tepat.
Kesalahan dalam memilih teknik analisis akan berakibat fatal dalam pengambilan kesimpulan.
Oleh karena itu sebelum
menentukan teknik analisis apa yang harus dipakai, perlu dilihat kembali jenis
hipotesis yang akan diujinya, apakah deskriptif, komparatif atau korelasional.
Jika sudah diketahui selanjutnya melacak jenis data yang diperoleh dari setiap
variabel yang diteliti, apakah datanya kuantitatif atau kualitatif. Jika sudah ditemukan
baru menentukan teknik analisis yang dapat digunakan.
Dear Dita,
BalasHapusSaat ini perusahaan kami sedang membutuhkan staf ahli yang ahli dalam bidang statistik dengan spesifikasi sebagai berikut :
Requirement :
- Deep knowledge in Statistics tools (SPSS, MatLab, etc.)
- Deep knowledge in Database or similar tools: PostgreSQL, SQL Server, and MySQL
- Familiar with Microsoft Office (Excel's macro and formula, Word, Power Point,Visio)
- Understand the fundamentals of GSM/GPRS/EDGE/UMTS/HSPA network system
- Customer oriented, fast, conscientious, proactive, self driven and able to meet tight deadlines of project
- Familiar work with Telecom Vendor and Operators
Scope of Work :
- Responsible to present micro cluster productivity class
- Responsible to track achievement of micro cluster performance
- Responsible to make statistic index and profiling achievement of micro cluster performance
- Responsible to maintain profile and statistic figure of performance, device (subs), and revenue related to network in micro cluster and in any cluster borders
- Responsible to perform statistic figure of performance related to promo & incident
- Responsible to support recommendation through matrix among performance, device (subs), revenue, and recharge share
- Responsible to support pre-analysis usage tendency and support performance forecast in any cluster borders
- Responsible to present report and pre analysis benchmark performance cellular operator and Telecommunication Industry trend analysis
Jika berminat atau ada referensi teman untuk lowongan tersebut di atas, mohon dapat segera mengirimkan CV-nya ASAP ke recruitment@smartelco.co.id cc : chairul.fadli@yahoo.com, karena saat ini project sedang berlangsung. Terima kasih.
good
BalasHapuscukup membantu, tp ada baiknya jika diberikan tentang contoh metode SPSS yang jelas, trims.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)